Kondisiyang dinamis, kompleks serta
penuh dengan ketidakpastian membawa perusahaan organisasi)pada posisi
persimpangan antara beberapa pilihan, mulai dari restrukturisasi, Total
Quality Management (TQM), Benchmarking (patok duga), Reengineering
(Rancang Bangun Ulang), sampaike aliansi strategi dan beberapa penerapan konsep
lainnya yang ditempuh gunamencapai sukses masa kini dan esok. Salah satu alat
manajemen yang belakangan ini menjadi pilihan bagiperusahaan adalah Bussiness
ProcessReengineering (BPR) atau managemen rancang bangun ulang proses
bisnis.Tantangan berat dari alat yang baru ini adalah kemauan dan keyakinan
untukmengadakan perubahan radikal dalam proses bisnis bagi pencapaian hasil
usahayang lebih baik.
Business Process Reengineering melibatkan perubahan dalam strukturdan proses dalam
lingkungan bisnis. Seluruh teknologi,manusia, dan dimensi
organisasi dapat berubah dalam
BPR.Teknologi informasi memainkan peran utama dalam BPR karenamenyediakan otomatisasi kantor,
memungkinkan bisnisuntuk dilakukan di lokasi yang berbeda,memberikan
fleksibilitas dalam operasional izin, mempercepat proses layanan
pelanggan dan paperless.
Secara umum hal itu memungkinkan perubahan yang efisien dan efektif dalam operasionalpekerjaan.
Untuk mendukung terciptanya
kesuksesandalam proses reengineering diperlukanadanya sinergi dan
kerjasama dihampir seluruh bahagian dari organisasi.Dibutuhkan seorang figure
yang mampumenjembatani antara kebutuhan bisnis organisasi dengan kemauan
individu untukmelakukan perubahan. Mengingat salah satu faktor penting dalam
sebuah prosesperubahan adalah budaya organisasi dan kemauan individu
didalamnya.
ChiefInformation
Officer (CIO) adalah figure yang
paling tepat dalam pengawalan proses reengineering, karena selain
memangdiciptakan memiliki keahlian dibidang teknologi juga dibekali dengan skill
managerial yang mampu menciptakan hubungan yang harmonistidak hanya di
level top managementtetapi juga di tingkat operasional (Synnott dan Gruber, 1981).
Keberhasilan CIO dalam melakukan prosestransformasi
bisnis telah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan besar duniabaik dilingkungan
perusahaan private(swasta) maupun perusahaan public(pemerintah).
CIO dipandang telah banyak memberikan sumbangsih bagikeberhasilan organisasi,
dari sisi peningkatan keunggulan kompetitif,efektifitas dan efisiensi
pengolahan managemen organisasi.
Sejauh mana peran CIO
dalammenyelaraskan BPR di lingkungan organisasi? Secara sederhana penelaahan
dalamtulisan ini diharapkan memberikan gambaran tentang bagaimana strategipenyelarasan
yang dilakukan oleh CIO terhadap proses reengineering padaorganisasi.
1.
Chief
Information Officer (CIO)
a. Siapa CIO itu?
CIO adalah seorang manajer eksekutif
di bidang sistem informasi yang langsung bertanggung jawab kepada CEO (Chief Executive
Officer). Kalau di dalam format PT (Perusahaan Terbatas) di Indonesia, CIO
kurang lebih setara dengan Direktur (dalam jajaran direksi perusahaan) yang
langsung bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Pada kenyataannya saat
ini, dapat dihitung dengan jari ada berapa perusahaan di Indonesia yang
memiliki CIO di jajaran direksinya. Mengapa? Karena mungkin peranan sistem
informasi belum begitu besar atau diperlukan oleh perusahaan yang bersangkutan
sehingga mengharuskan memerka memiliki seorang personal eksekutif yang harus
secara khusus memikirkannya.
b.
Apa fungsi CIO?
Di dalam buku “Information Systems Management in Practice”,
Ralph Sprague beserta rekannya Barbara McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya
ada lima fungsi utama CIO di sebuah perusahaan:
MEMAHAMI
BISNIS
Tugas pertama dan utama yang
merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam jajaran direksi adalah
mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang digeluti
perusahaan.
Setidaknya untuk dewasa ini ada tujuh cara yang terbukti
efektif untuk mempelajari hal internal dan eksternal perusahaan. Ketujuh cara
tersebut adalah:
1. Memiliki armada SDM
yang secara berkala mempelajari keadaan pasar dan komponen eksternal lainnya;
2. Mempelajari secara mendalam
proses-proses penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan;
3. Mengundang bagian-bagian lain dalam perusahaan untuk
berdiskusi secara berkala;
4. Menghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan
industri terkait;
5. Membaca secara aktif publikasi-publikasi yang berkaitan
dengan produk, jasa, dan
industri
dimana perusahaan yang bersangkutan berada;
6. Menjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis
terkait; dan
7. Menjalin komunikasi aktif dan konsisten dengan para
manajer lini perusahaan.
MEMBANGUN CITRA DIVISI
Tugas kedua yang menjadi tanggung
jawab seorang CIO adalah membangun kredibitilitas direktorat sistem informasi
yang dipimpinnya. Hal ini sangat penting mengingat banyak sekali karyawan yang
menilai bahwa penggunaan sistem informasi secara strategis merupakan ciri
perusahaan di masa mendatang, bukan saat ini.
MENINGKATKAN MUTU PENGGUNAAN
TEKNOLOGI
seorang CIO memiliki tugas untuk
memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para
karyawan perusahaan. Selain pemberian program-program pelatihan (training) yang
bersifat edukatif, diperlukan suatu strategi untuk membuat karyawan tertarik
belajar lebih jauh dan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
MENCANANGKAN VISI TEKNOLOGI
INFORMASI
Seorang eksekutif senior yang baik,
adalah yang selalu bersifat proaktif.
Membantu perusahaan mencanangkan visinya di masa mendatang
adalah salah satu contoh sikap proaktif yang harus dimasyarakatkan di kalangan
perusahaan. Visi pemanfaatan sistem informasi merupakan bagian integral yang
tak terpisahkan dari visi perusahaan secara umum.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Suatu
kali seorang praktisi manajemen mengatakan bahwa seorang CIO yang baik akan
dapat “memanusiakan” karyawannya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi
untuk membantunya melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
2. Peran CIO
Disinilah CIO dituntut
perannya. CIO harus bisa membuat suatu perusahaan mendapat profit margin yang
besar akibat adanya perubaha-perubahan teknologi, pasar dan regulasi yang
membawa dampak perubahan perilaku bisnis.
Menurut Indra Utoyo,
Direktur Teknologi Informasi/CIO PT Telkom Tbk, CIO memiliki peran dalam
mengeliminasi kompleksitas dengan memilih teknologi yang bisa mendukung sasaran
kegiatan bisnis. Dan hal itu dimulai dari praktek-praktek manajemen, bukan dari
teknologinya.
Menurut Presiden
Direktur IBM Indonesia Betti Alisjahbana, peran CIO sekarang adalah menjadi TI
pemberdaya dan katalis inovasi. Tujuannya adalah untuk menentukan arah bisnis
strategis dan menawarkan ide-ide baru serta menyejajarkan TI sedemikian rupa
sehingga memberikan manfaat bisnis. Jadi, peran CIO berubah dari business
support menjadi business enabler3)
3. Tugas CIO :
Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin meningkatnya peran tersebut. CIO harus mengenali pengaruh TIK terhadap organisasi, menentukan arah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi bisnis dan strategi TIK
Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.
Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin meningkatnya peran tersebut. CIO harus mengenali pengaruh TIK terhadap organisasi, menentukan arah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi bisnis dan strategi TIK
Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.
Kemampuan mengenali perkembangan,
potensi teknologi dan bisnis TIK dalam konteks pemanfaatan peluang bagi
organisasi dan transformasi organisasi dan perlu menekankan kepada pelaku
organisasi tentang pentingnya era web-based services dibandingkan kemajuan
teknologinya sendiri
CIO bertugas mengorganisasikan dan melindungi asset-aset TI perusahaan
CIO bertugas mengorganisasikan dan melindungi asset-aset TI perusahaan
Menentukan dan menjamin tatakelola
TIK yang benar dan baik dalam organisasi sehingga dinamika organisasi selalu
menuju pada tujuannya.
CIO bertugas sebagai visioner yang memimpin dan mengendalikan strategi perusahaaan.Merumuskan visi dan misi; menterjemahkannya menjadi tujuan organisasi; kemudian menjalankan dan memimpin organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil sesuai visi, misi dan tujuan organisasi
CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.Mendemonstrasikan dan melakukan pengukuran nilai dari TIK, secara proaktif mengatur performansi berdasarkan hasil yang didapatkan.
CIO bertugas untuk menjembatani Gagap teknologiMendistribusikan teknik baru hasil pengembangan, alat dan pendekatan yang dilakukan
CIO bertugas sebagai visioner yang memimpin dan mengendalikan strategi perusahaaan.Merumuskan visi dan misi; menterjemahkannya menjadi tujuan organisasi; kemudian menjalankan dan memimpin organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil sesuai visi, misi dan tujuan organisasi
CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.Mendemonstrasikan dan melakukan pengukuran nilai dari TIK, secara proaktif mengatur performansi berdasarkan hasil yang didapatkan.
CIO bertugas untuk menjembatani Gagap teknologiMendistribusikan teknik baru hasil pengembangan, alat dan pendekatan yang dilakukan
4.
10 Prediksi peran CIO pada tahun 2020
Saat
membaca CIO. com, ada artikel menarik yang mestinya
menjadi perhatian buat temen-temen yang berkecimpung di dunia sistem dan
teknologi informasi (STI), khususnya yang fokus pada pengelolaan STI. Pada
artikel tersebut diulas tentang peran chief information officer (CIO)
pada tahun 2020, yang akan kita capai 8 tahun lagi . Satu hal yang pasti
dalam artikel tersebut adalah: Pemimpin TI masih akan menjadi inti dari
perusahaan mana pun, bekerja sama dengan eksekutif bisnis dan menentukan
strategi tentang arah teknologi masa depan, memimpin staf profesional yang
sangat terlatih dan memperjuangkan operasi teknis efisien.
Prediksi
peran CIO di tahun 2020
Posisi
ini masih akan memerlukan gabungan kemampuan kejelian analitis dan kecakapan
manajemen, selain itu perkembangan STI yang dramatis tentu akan menjadi
perhatian tersendiri. Apalagi untuk Indonesia, departemen STI masih dianggap
menghambur-hamburkan uang tanpa bisa memberikan kontribusi berarti bagi bisnis.
Tentunya 10 hal yang diprediksikan pada artikel ini bisa terjadi bisa juga
tidak terjadi, prediksi tersebut adalah:
1.
Runtuhnya Microsoft;
2.
Departemen TI tidak ada, karena
semua ada di cloud;
3.
Kolaborasi bisnis akan terjadi di cloud;
4.
CIO hanya mengelola sedikit SDM,
khususnya yang terkait dengan keamanan;
5.
Pengguna tidak lagi berada dalam
satu departemen;
6.
Cyberwarfare
akan mengubah CIO berpikir secara lebih luas (general);
7.
Bring Your Own Device (BYOD)
akan menjadi standar;
8.
Outsourcing akan menggunakan AI;
9.
CIO akan berperan dalam menentukan
arah bisnis;
10. Analisis
akan semakin penting.
Itulah
10 prediksi tentang peran ataupun tanggung jawab CIO untuk 8 tahun kedepan.
Kita yang mungkin masih belajar, setidaknya dapat melihat perkembangan ini
sebagai bahan belajar dan menambah wawasan tentang perkembangan STI 5 hingga 10
tahun mendatang . Artikel tersebut dapat
Anda unduh disini,
atau bisa dibaca langsung disini.
REFERENSI :
4.
http://qodar.blogspot.com/2012/04/peran-chief-information-officer-cio.html
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmaaf min mau tnya terus kalau strategi proaktif yang digunakan untu menentukan masa depannya CIO gimana min? tolong disertai contoh
BalasHapusterimakasih mohon jawabanya